Waktunya Sang Ahli Waris

Bacaan: Galatia 4:1-6

Ayat Alkitab:

"Tetapi selama ahli waris itu masih kanak-kanak, ia tidak berbeda dari seorang hamba, sekalipun ia adalah tuan dari segala sesuatu; tetapi ia berada di bawah perwalian dan di bawah kuasa wali sampai tiba waktu yang ditentukan oleh bapa. Demikian juga kita: selama kita kanak-kanak, kita tertawan oleh unsur-unsur dunia yang rendah. Tetapi ketika tiba waktunya, Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir dari seorang perempuan dan takluk kepada hukum Taurat, untuk menebus mereka yang hidup di bawah hukum Taurat, supaya kita diterima menjadi anak Allah. Dan karena kamu adalah anak, maka Allah mengutus Roh Anak-Nya ke dalam hatimu, yang berseru: 'Ya Abba, Bapa!' Jadi kamu bukan lagi hamba, melainkan anak; jikalau kamu anak, maka kamu juga ahli waris oleh Allah." (Galatia 4:1-6).

Refleksi:

Galatia 4:1-6 mengingatkan kita bahwa hidup ini adalah tentang waktu dan identitas . Sebelum menerima Kristus, kita seperti anak kecil yang "tertawan" oleh aturan dunia—mencoba mencari nilai diri melalui pencapaian, materi, atau validasi orang lain. Namun, ketika "tiba waktunya" (ayat 4), Allah mengirim Yesus untuk membebaskan kita dari perbudakan itu dan mengangkat kita sebagai anak-Nya.

1. Waktu Allah yang Sempurna

Allah tidak terlambat. Dia mengetahui masa depan kita sebelum kita lahir. Yesus datang "ketika tiba waktunya" (ayat 4), sesuai rencana kekal-Nya. Ini mengingatkan kita untuk percaya bahwa setiap tahap hidup kita memiliki tujuan . Seperti Yusuf yang dipersiapkan di Mesir sebelum menjadi pemimpin, atau Daud yang dilatih di padang gurun sebelum menjadi raja, Allah sedang membentuk kita dalam "masa kanak-kanak" ini.

2. Identitas Sebagai Anak Allah

Setelah ditebus, kita tidak lagi disebut hamba, melainkan anak (ayat 6-7). Ini adalah kebebasan sejati: bukan lagi hidup di bawah tekanan aturan, tetapi dalam hubungan intim dengan Bapa. Paulus menegaskan di Roma 8:15-16, "Kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah... Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah."

3. Warisan dalam Kristus

Sebagai anak, kita menjadi ahli waris. Allah tidak hanya memberi kita kasih-Nya, tetapi juga segala sesuatu yang dibutuhkan untuk menjalani hidup ini (2 Petrus 1:3). Namun, warisan ini juga menuntut tanggung jawab: hidup sebagai terang di dunia yang gelap (Matius 5:14) dan mewartakan Injil (Matius 28:19-20).

Aplikasi:

  1. Percaya pada Waktu Allah
    Jangan frustrasi jika rencana-Nya tidak sesuai ekspektasi. Seperti Joseph Prince berkata, "God’s delay is not His denial, but His design." Apa yang sedang kamu tunggu? Serahkan ke dalam tangan-Nya.
  2. Embracing Your Identity
    Ingat bahwa nilai Anda tidak ditentukan oleh prestasi atau penolakan, tetapi oleh pengakuan Allah sebagai anak-Nya. Bacalah Efesus 1:4-6 setiap pagi untuk mengingatkan diri.
  3. Hidup sebagai Ahli Waris
    Gunakan waktu, talenta, dan harta yang dikaruniakan Allah untuk membangun Kerajaan-Nya. Seperti kata John Maxwell: "Success is knowing your purpose in Christ and fulfilling it."

Kutipan John Maxwell:

  1. "A leader is one who knows the way, goes the way, and shows the way."
    (Relevant untuk memimpin hidup dengan teladan Kristus sebagai Ahli Waris yang sejati.)
  2. "The pessimist complains about the wind; the optimist expects it to change; the realist adjusts the sails."
    (Sikap kita terhadap "angin" hidup harus berubah ketika menyadari identitas sebagai anak Allah.)
  3. "People who reach their full potential don’t do it alone. They develop relationships with people who help them grow."
    (Bangun komunitas Kristen yang saling mengingatkan akan identitas ini!)

Doa:

"Bapa surgawi, terima kasih untuk waktu-Mu yang sempurna dan identitas yang Kau beri melalui Yesus. Tolong kami untuk hidup dengan penuh tanggung jawab sebagai anak-Mu, mengasihi sesama, dan menjadi saksi Kerajaan-Mu. Amin."

Pertanyaan Refleksi:

  1. Apa "unsur-unsur dunia yang rendah" yang masih membelenggu hidupmu?
  2. Bagaimana kamu akan mengingat identitasmu sebagai anak Allah dalam situasi yang menantang minggu ini?

Bacaan Tambahan:

  • Roma 8:15-17
  • Efesus 1:3-14
  • Galatia 5:1 (Kebebasan dalam Kristus).

"You were born to win, but victory requires you to embrace your identity in Christ first." – John Maxwell.

Penutup:

Sekarang, kamu bukan lagi hamba, melainkan anak. Hiduplah dengan kepenuhan itu!


Masuk untuk meninggalkan komentar