Hidup yang Berani dengan Perspektif Kebangkitan

Bacaan: 1 Korintus 15:29-34

Pembuka yang Menyentuh Hati:

Bayangkan kamu sedang bermain game dengan misi yang sangat penting. Tapi, tiba-tiba seseorang berkata, "Tidak ada final level . Tidak ada hadiah. Main saja asal-asalan." Apa yang akan kamu lakukan? Pasti kamu kehilangan motivasi, kan? Nah , Rasul Paulus di 1 Korintus 15:29-34 sedang bicara tentang ini: Hidup tanpa harapan akan kebangkitan adalah hidup yang kehilangan makna.

1. Kebangkitan: Fondasi Iman yang Mengubah Segalanya

Paulus bertanya, "Jika tidak ada kebangkitan, mengapa kita membahayakan diri setiap hari?" (ay. 30). Bagi orang muda Indonesia yang sering dihimpit tekanan hidup—baik dari keluarga, karir, atau pergaulan—ayat ini mengingatkan: Iman kita bukan sekadar ritual, tapi keyakinan bahwa hidup ini bagian dari cerita yang lebih besar. Kebangkitan Yesus membuktikan bahwa kematian bukan akhir. Artinya, setiap pilihan kita hari ini—untuk setia, mengasihi, atau berintegritas—mempunyai nilai kekal .

Aplikasi:

  • Tanyakan diri: "Apa yang aku kejar hari ini? Kesuksesan sementara atau warisan yang abadi?"
  • Ingat: Setiap tindakan kecil yang dilakukan untuk Tuhan (seperti menghibur teman yang sedih atau jujur di tengah godaan) adalah "investasi surga".

2. "Geng" yang Salah Bisa Merusak Karakter

Paulus memperingatkan: "Pergaulan yang buruk merusak kebiasaan yang baik" (ay. 33). Di era media sosial, kita mudah terpengaruh oleh standar dunia: followers menentukan harga diri, likes menjadi tolok ukur kebahagiaian, atau pergaulan yang mengajarkan "nikmati hidup sepuasnya". Tapi hati-hati: Lingkungan yang tidak sejalan dengan nilai Kerajaan Allah bisa merusak tujuan hidupmu.

Aplikasi:

  • Evaluasi pergaulanmu: "Apakah teman-temanku menolongku lebih dekat pada Tuhan atau justru menjauh?"
  • Cari komunitas yang menginspirasi imanmu—grup PA, pelayanan, atau kawan yang berani hidup beda.

3. Jangan Tidur Rohani: Bangun dan Bergerak!

Paulus menegur jemaat Korintus: "Kembalilah ke akal sehat... dan jangan lagi berdosa" (ay. 34). Ini pesan untuk generasi muda yang terkadang "terlena" oleh hidup yang nyaman atau malas secara rohani. Jangan biarkan dirimu terjebak dalam rutinitas tanpa gairah untuk Tuhan.

Aplikasi:

  • Wake up! Luangkan waktu khusus dengan Tuhan setiap hari—baca Alkitab, doa, atau puasa.
  • Ambil risiko untuk pelayanan: ajak teman ke gereja, sukarelawan di komunitas, atau bagikan kesaksianmu.

Penutup: Hidup yang Berani karena Harapan

Paulus mengajak kita untuk "tidak lagi hidup seperti orang yang tidak mengenal Allah" (ay. 34). Bagi young adults di Indonesia, ini saatnya:

  • Berani beda di tengah budaya yang mengagungkan materi atau kesenangan sesaat.
  • Berani mengasihi di dunia yang penuh perpecahan.
  • Berani berharap karena kita tahu akhir cerita: Kemenangan Kristus sudah pasti!

Pertanyaan Refleksi:

  • Apa satu hal yang akan kamu ubah mulai hari ini untuk hidup lebih berani dengan perspektif kebangkitan?
  • Siapa yang bisa kamu ajak untuk saling menguatkan dalam komitmen ini?

Tuhan memberkati perjalanan imanmu! 🙌


Masuk untuk meninggalkan komentar