Saat Kehidupan Terasa Berat
Hidup sebagai keluarga muda seringkali penuh tantangan. Ada tagihan yang harus dibayar, tekanan pekerjaan yang tak kunjung reda, atau kelelahan mengurus anak-anak yang masih kecil. Di tengah situasi ini, kita mungkin bertanya, "Apakah rencana Tuhan masih sama untuk kami?" Namun, Firman Tuhan dalam Roma 8:28 memberi kepastian: "Kita tahu sekarang bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia." Bahkan dalam pergumulan, Tuhan tetap bekerja, dan rencana-Nya tidak pernah berubah.
1. Rencana Tuhan Tetap Utuh, Meski Dunia Tidak Stabil
Allah tidak pernah membatalkan impian-Nya untuk hidup kita. Yeremia 29:11 berkata, "Aku tahu rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu… yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan."
Bagi keluarga muda yang sedang kesulitan ekonomi, ayat ini mengingatkan bahwa Tuhan tidak merancang keterpurukan. Bahkan jika penghasilan tidak cukup, atau pekerjaan terasa tidak pasti, Tuhan tetap punya tujuan baik: membangun karakter keluarga kita menjadi lebih kuat dan bergantung pada-Nya.
Contoh Praktis:
Saat menghadapi pengeluaran tak terduga, kita bisa memilih untuk panik atau belajar mempercayai Tuhan sebagai "Juru Selamat Finansial". Seperti Elia yang dipelihara di sungai Kerit (1 Raja-Raja 17:1-7), Tuhan bisa menyediakan melalui cara yang tak terduga.
2. Dalam Kesulitan, Tuhan Sedang Menyempurnakan Karakter
Roma 8:28 bukan janji hidup tanpa masalah, tapi janji bahwa Tuhan menggunakan segala sesuatu untuk kebaikan. Kejadian 50:20 mengisahkan bagaimana Tuhan mengubah rencana jahat saudara-saudara Yusuf menjadi alat keselamatan bagi banyak orang: "Memang kamu telah mereka-reka kejahatan terhadap diriku, tetapi Allah telah mereka-rekakan itu untuk kebaikan."
Bagi pasangan muda yang lelah mengurus anak hiperaktif atau anak sakit-sakitan, ini adalah penghiburan. Setiap lelah dalam mendidik anak dengan sabar, setiap doa di tengah malam, menjadi bagian dari proses Tuhan membentuk karakter kita menjadi serupa Kristus.
3. Percaya pada Hikmat Tuhan, Bukan Penglihatan Sendiri
Amsal 3:5-6 menasihati, "Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar pada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu."
Keluarga muda seringkali tergoda untuk mengandalkan rencana sendiri: mencari uang sebanyak-banyaknya dengan mengorbankan waktu keluarga, atau menyalahkan diri sendiri karena kurang "ideal" sebagai orang tua. Tapi Tuhan mengajak kita untuk menyerahkan semua itu pada-Nya. Saat kita fokus pada firman-Nya, Dia akan membuka jalan yang tidak kita duga—seperti pekerjaan baru, dukungan komunitas gereja, atau kedamaian dalam rumah tangga.
4. Keputusan Buruk Bisa Diubah Menjadi Berkat
Tidak ada kesalahan yang bisa menggagalkan rencana Tuhan. Roma 8:31 bertanya retoris, "Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?" Kisah Daud yang jatuh dalam dosa, namun tetap dipakai Tuhan (2 Samuel 12), atau Paulus yang pernah menganiaya jemaat namun menjadi rasul, membuktikan bahwa Tuhan bisa mengubah masa lalu menjadi alat untuk kemuliaan-Nya.
Bagi keluarga yang merasa gagal dalam pengelolaan keuangan atau pola asuh, ingat: Tuhan tidak menghakimi kita dengan kekecewaan, tapi mengajak bangkit kembali. Dia ingin kita belajar dari kesalahan, sambil tetap percaya pada kasih-Nya.
Aplikasi Praktis: Mewujudkan Kepercayaan pada Tuhan
- Doa dan Penyerahan: Mulailah hari dengan menyerahkan kekhawatiran tentang uang, anak, atau pekerjaan pada Tuhan. Seperti Filipi 4:6-7, "Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga… damai sejahtera Allah… akan menjaga hati dan pikiranmu."
- Cari Komunitas: Bergabunglah dengan kelompok doa keluarga muda untuk saling menguatkan. Tuhan sering bekerja melalui orang lain untuk memberi solusi atau semangat baru.
- Fokus pada Firman: Bacalah Alkitab bersama pasangan, terutama bagian tentang janji Tuhan. Ini akan mengingatkan kita bahwa rencana-Nya lebih besar dari masalah saat ini.
Penutup: Impian Tuhan Masih Hidup
Meski tantangan datang silih berganti, kita tidak perlu takut. Rencana Tuhan tidak tergantung pada stabilitas ekonomi, kesempurnaan pengasuhan, atau keputusan manusia. Seperti Mazmur 37:23-24 , "Tuhan menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya; sekalipun ia jatuh, ia tidak akan terlalu tersungkur, sebab Tuhan menahan tangannya."
Keluarga muda, percayalah: Tuhan sedang membentuk kisahmu menjadi bagian dari kebaikan-Nya. Impian awal-Nya untukmu—menjadi berkat, hidup dalam damai, dan membesarkan anak-anak dalam takut Tuhan—masih tetap hidup. Majulah dengan iman!
Doa:
Tuhan Yesus, kami percaya Engkau tetap setia di tengah pergumulan kami. Tolong kami untuk tidak melihat keadaan, tapi memandang janji-Mu. Bentuklah keluarga kami menjadi alat kerja-Mu, amin.
Rencana Tuhan Tidak Pernah Berubah