PEMILIHAN PELAYAN “PENGGANTI”

Bacaan: Kisah Para Rasul 1: 21-22 (sesuai Sabda Bina Umat)

Nas: “Jadi, harus ditambahkan kepada kami seorang dari mereka yang senantiasa datang berkumpul dengan kami selama Tuhan Yesus bersama kami, (ay.21).


Yudas telah meninggal karena kejahatannya sendiri. Jabatan yang ditinggalkannya menjadi kosong. Formasi “12” jabatan murid diambil berdasarkan “12” suku Israel. Karena itu tidak boleh ada yang kosong. Maka Petrus berbicara diantara  saudara-saudara yang berkumpul, untuk dilakukan “pemilihan pelayan” (murid) menggantikan posisi yang ditinggalkan Yudas (Kis 1:15; ay.21).


Syarat yang ditetapkan haruslah seorang yang aktif ikut persekutuan, selama Yesus bersama mereka, sampai Yesus meninggalkan mereka naik ke surga (ay, 22). Syarat ini menjadi penting karena murid-murid akan menjadi saksi tentang  kebangkitan Yesus. Bagaimana dia harus bersaksi, kalau dia sendiri tidak tahu tentang Yesus.


Pemilihan pelayan Tuhan menjadi hal yang penting, termasuk pemilihan untuk mengisi kekosongan pelayan. Kriteria haruslah “sesuai kehendak Tuhan dan aturan resmi yang berlaku.” Pada masa kini pemilihan dilakukan tidak lagi murni dan jujur.  Mengapa? Karena orang-orang mengejar jabatan demi popularitas, bukan untuk melayani Tuhan. Karena itu terpilihlah orang-orang yang “tidak berkualitas.”


Pemilihan harus dilakukan pertama-tama, mencari kehendak Tuhan dengan banyak berdoa. Bukan kampanye apalagi “kampanye hitam”, dan “menggunakan uang atau pengaruh”. Berdoa dan berdoa biar Tuhan yang beracara memilih orang-orang yang menjadi pelayan dan pimpinan pada tingkat Jemaat, Klasis dan Sinode. Haruslah orang-orang yang hidup di dalam Tuhan, mengasihi Tuhan, taat dan rendah hati. 


Doa: Tuhan, biarlah Tuhan sendiri yang memilih mereka yang akan menjadi pelayan-Mu, dan bukan pilihan kami manusia.AMIN.


SELAMAT BERAKHIR PEKAN (siz).
Pdt. Sealthiel Izaak STh.,Msi.



Masuk untuk meninggalkan komentar