Nas: “Apabila saudaramu berbuat dosa, tegurlah dia di bawah empat mata. Jika ia mendengarkan engkau, engkau telah mendapatnya kembali.” (ay.15).
- Tuhan Yesus menyampaikan kepada murid-murid-Nya tentang apa yang seharusnya dilakukan, jika ada saudara seiman berbuat dosa. Perbuatan salah tidak boleh dibiarkan, harus diusahakan menasihati orang yang berdosa itu, agar bertobat. Yesus menyampaikan kepada murid-murid-Nya, karena hal ini merupakan tanggung jawab mereka, supaya orang tersebut tidak semakin jauh dari Tuhan (ay.15).
- Langkah awal adalah menegurnya secara pribadi dibawah empat mata. Apabila ia tidak mendengar, panggil dua atau tiga orang saksi. Jika ia tidak mau juga, sampaikan masalahnya kepada jemaat. Jika masih tidak mendengar, anggaplah dia sebagai orang yang tidak mengenal Allah (ay.15-17).
- Tidak ada manusia yang tidak berdosa, karena itu tidak ada manusia yang tidak bersalah. Adalah tanggung jawab kita sebagai orang percaya untuk menyelesaikan persoalan demikian. Sebagai persekutuan anak-anak Tuhan kita harus menegurnya dengan penuh kasih.
- Jangan kita menghakimi saudara kita, tapi bagaimana menegur (melayani) dia sampai bertobat. Jangan kita biarkan masalahnya sehingga ia semakin jauh dari persekutuan. Kelemahan kita dalam menghadapi persoalan seperti ini, suka menghakimi dan tidak menjaga kerahasiaan masalahnya. Mari memperhatikan relevansi prosedur pelayanan yang Yesus sampaikan. Karena pelayanan yang demikian, dapat membawa orang pada pertobatan.
Doa: Bimbing kami Tuhan supaya dapat menegur dan melayani sesama kami yang telah bersalah dengan penuh kasih. Amin.
Pdt Sealthiel Izaak, STh;MSi