Nas: “Demi Tuhan yang hidup, sesungguhnya aku akan berlari mengejar dia dan akan menerima sesuatu darinya.” (ay.20b).
Ketika Gehazi melihat Elisa tidak menerima persembahan Na’aman, maka ia mengejar Na’aman (dan rombongan) untuk mendapatkan persembahan itu. Gehazi berbohong katanya ia disuruh Elisa karena ada dua orang dari rombongan nabi datang, mohon kiranya dapat diberikan kepada mereka setalenta perak dan dua pasang pakaian. Kebohongannya telah menjelekkan nama Elisa kepada Na’aman (ay.20-22).
Tanpa bertanya lagi Na’aman mempersilahkan Gehazi mengambil barang yang dimintanya. Ia menyimpan dirumahnya. Elisa dengan kuasa kenabiannya tahu apa yang dilakukan Gehazi, walaupun Gehazi menyangkal dan berbohong lagi kepada Elisa. Akibatnya, berdasarkan perkataan Elisa sebagai nabi, kusta Na’aman pindah di tubuhnya, dan akan dialami anak cucu Gehazi selamanya (ay.23-27).
Gehazi “silau matanya” melihat barang-barang berharga yang tidak diterima Elisa. Ia pun berbohong demi mendapatkannya. Banyak orang mengambil bahkan merampas barang yang bukan haknya. Dengan terus berbohong, dalam berbagai manipulasi, mereka mencari “kedudukan” untuk memperkaya diri.
Mereka sangat pintar mengelak bila didakwa. Bohong lagi, bohong lagi, itu menjadi senjata. Tentu bekerjsama dengan pembohong lainnya. Namun semua itu, tidak ada yang tersembunyi di mata Tuhan. Manusia akan memetik buah kejahatannya menjadi musibah, bukan hanya bagi dirinya, tapi juga keluarga dan anak cucu. Menyedihkan, maka harus bertobat dari berbagai kebohongan dan kejahatan.
Doa: Tuhan, tuntunlah jalan hidupku di jalan yang benar. Kuatkan imanku supaya aku tidak menjadi pembohong dan melakukan kejahatan. AMIN.
SELAMAT BERJUANG (siz).
Pdt. Sealthiel Izaak STh.,MSi.
HAMBA YANG JAHAT.