TETAPLAH DALAM IMAN KEPADA YESUS.

Bacaan: Galatia 4: 12-16 (sesuai Sabda Bina Umat).
Aku minta kepadamu, saudara-saudara, jadilah sama seperti aku, sebab aku pun telah menjadi sama seperti kamu. Belum pernah kualami sesuatu yang tidak baik dari padamu. Kamu tahu, bahwa aku pertama kali telah memberitakan Injil kepadamu oleh karena aku sakit pada tubuhku. Sungguhpun demikian keadaan tubuhku itu, yang merupakan pencobaan bagi kamu, namun kamu tidak menganggapnya sebagai sesuatu yang hina dan yang menjijikkan, tetapi kamu telah menyambut aku, sama seperti menyambut seorang malaikat Allah, malahan sama seperti menyambut Kristus Yesus sendiri. Betapa bahagianya kamu pada waktu itu! Dan sekarang, di manakah bahagiamu itu? Karena aku dapat bersaksi tentang kamu, bahwa jika mungkin, kamu telah mencungkil matamu dan memberikannya kepadaku. Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?

Nas: “Betapa bahagianya kamu pada waktu itu! Sekarang, dimana kebahagianmu itu?” (ay.15a).


Nasihat Paulus disampaikan kepada jemaat Galatia dengan penuh kasih. Ia mengingatkan mereka bagaimana mereka menyambut dia dalam pelayanan pertamanya dengan penuh kasih. Kata Paulus “mereka telah menyambut dia seperti seorang malaikat, bahkan seperti Kristus sendiri, padahal ia berada dalam keadaan sakit (ay.13-14). Mengapa sekarang mereka harus meninggalkan iman dan persaudaraan dalam Kristus?


Pengaruh pemahaman lama telah merasuk kehidupan mereka, sehingga mereka   berpaling dari iman. kepada roh-roh dunia, dan dengan tekun “memelihara hari-hari

tertentu, bulan-bulan, masa-masa yang tetap dan tahun-tahun” (Gal 4:9-11). Pada waktu mereka menerima Injil pertama kali, mereka begitu bahagia. Karena itu Paulus bertanya dimana sekarang kebahagiaanmu? (ay.15a).


Waktu itu kamu begitu mengasihi aku, “seandainya mungkin, kamu telah mencungkil biji matamu dan memberikannya kepadaku.” Apakah karena aku menyampaikan kebenaran harus menjadi musuhmu? (ay.15). Kata Paulus: “jadilah seperti aku, sebab aku pun telah menjadi sama seperti kamu. Belum pernah kualami sesuatu yang tidak baik dari kamu” (ay.12).


Siapa pun kita, bisa saja berpaling dari iman kalau tidak sungguh hidup dalam iman yang benar, kuat dan kokoh. Pengaruh kehidupan dunia dalam berbagai rayuannya, pada saat ini, begitu kuatnya. Keadaan demikian dapat merusak kehidupan pribadi, pengaruhnya bagi keluarga bahkan dalam persaudaraan anak-anak Tuhan. Lalu kita kehilangan identitas sebagai anak Tuhan, sehingga tidak lagi menjadi berkat. Mari berpegang teguh dalam Iman kepada Yesus dengan setia.


Doa: Tuhan Yesus, tolong kami agar ditengah berbagai rayuan dan godaan yang menyesatkan, kami tetap setia beriman kepada-Mu. AMIN.


SELAMAT MENIKMATI ANUGERAH-NYA (siz).
Pdt. Sealthiel Izaak STh.,MSi.



Masuk untuk meninggalkan komentar