TERJADI KELAPARAN KARENA DOSA.

Bacaan: II Samuel 21: 1-7 (sesuai SBU).

Nas: “Pada zaman Daud kelaparan terjadi selama tiga tahun berturut- turut, lalu Daud meminta petunjuk Tuhan. Berfirmanlah Tuhan, “Utang darah melekat pada Saul dan keluarganya, karena ia telah membunuh orang-orang Gibeon.” (ay.1).


Pada zaman Daud terjadi kelaparan selama tiga tahun. Hal ini mengakibatkan penderitaan bagi masyarakat Israel. Karena itu, Daud bertanya kepada Tuhan, “apa yang menyebabkan terjadinya kelaparan?” Tuhan berfirman, karena utang darah Saul dan  keluarganya, sebab Ia telah membunuh orang- orang Gibeon.


Daud berusaha menyelesaikan masalah dengan pendekatan yang baik. Daud bertanya, apakah yang dapat kulakukan untuk menebus kesalahan ini? Menurut mereka, ini bukan masalah emas atau perak, bukan pula hak kami untuk membunuh. Orang yang hendak memusnahkan kami, biarlah tujuh anaknya  diserahkan untuk digantung dihadapan Tuhan. Maka tujuh anak Saul diserahkan. kepada mereka.


Tantangan kehidupan, kesulitan, kesusahan termasuk kelaparan terjadi dalam kehidupan kita, tidak karena sebab lahiriah, tetapi juga karena dosa yang belum diselesaikan. Kita berpikir itu biasa-biasa saja. Padahal dosa yang belum dibereskan menyebabkan berbagai konsekuensi. Bukan hanya kita yang kena dampaknya, tapi keturunan kita turut menanggung akibatnya.


Kita harus menyelesaikannya secara jujur dan terbuka. Kesalahan yang demikian harus dibayar dengan harga yang mahal. Itulah harga penebusan. Tidak ada seorang manusia yang tidak berdosa. Manusia membutuhkan penebusan dosa. Karena hidup manusia tidak dapat ditebus dengan perak atau emas, tapi hanya melalui darah Yesus ( I Pet 1: 18,19).


Doa: Kami mengaku bahwa kami mengalami kesusahan dan kekurangan, sehingga kami menderita karena dosa-dosa kami. Tebus dan baharui hidup kami Tuhan. AMIN.


SELAMAT BERAKTIVITAS (siz).
Pdt. Sealthiel Izaak STh.,MSi.


Elya G. Muskitta Elya Muskitta Sinode Am GPI Renungan.Online