SURYA PAGI RAHMAT ALLAH

Bacaan: Lukas 1:67-80
Nats Alkitab: "Terpujilah Tuhan, Allah Israel, sebab Ia melawat umat-Nya dan membawa kelepasan baginya... oleh rahmat dan belas kasihan dari Allah kita, dengan mana Ia akan melawat kita, Surya pagi dari tempat yang tinggi."


Saudara yang terkasih,

Setelah sembilan bulan membisu dalam kedisiplinan Tuhan, kalimat pertama yang keluar dari mulut Zakharia bukanlah keluhan, melainkan nyanyian nubuat yang agung. Roh Kudus memimpinnya untuk melihat jauh melampaui bayinya sendiri (Yohanes), kepada Sang Juruselamat yang akan datang (Yesus).

Di Minggu Adven terakhir ini, "Nyanyian Zakharia" (Benedictus) mengajarkan kita dua pilar iman yang kokoh:

1. Allah Mengingat Perjanjian-Nya (Covenant) Zakharia memuji Tuhan karena Ia "mengingat perjanjian-Nya yang kudus" (ay. 72). Ratusan tahun berlalu tanpa suara nabi, seolah Tuhan lupa. Namun, Allah kita adalah Allah yang setia. Keselamatan bukan ide dadakan Tuhan karena kasihan melihat manusia, tetapi adalah Rencana Kekal yang sudah Dia ikat dalam janji kepada Abraham. Bagi kita kaum Reformed, ini adalah penghiburan terbesar: Keselamatan kita terjamin bukan karena kita setia, tetapi karena Allah tidak bisa mengingkari janji-Nya sendiri.

2. Keselamatan Bertujuan untuk Ibadah Perhatikan ayat 74-75. Untuk apa kita diselamatkan dari musuh (dosa dan maut)? "Supaya kita... beribadah kepada-Nya tanpa takut." Tuhan tidak menebus kita hanya supaya kita masuk surga nanti. Dia menebus kita supaya hari ini kita bisa hidup melayani Dia dalam kekudusan. Bebas dari dosa berarti bebas untuk taat. Anugerah (Grace) tidak pernah membiarkan kita pasif; anugerah memampukan kita untuk hidup benar di hadapan-Nya.

Refleksi: Natal adalah momen "Surya Pagi" (ay. 78) terbit menyinari mereka yang diam dalam kegelapan. Jika hari ini hidup Saudara terasa gelap atau penuh ketakutan, ingatlah: Surya Kebenaran itu sudah terbit. Allah sudah melawat umat-Nya. Sambutlah Dia bukan hanya sebagai Juruselamat yang menebus, tetapi sebagai Raja yang harus kita layani seumur hidup.

Mari Berdoa:

"Bapa yang Mahasetia, Terpujilah Engkau, Allah Israel, yang tidak pernah melupakan janji-Mu. Terima kasih karena Engkau telah melawat kami, manusia yang terhilang dalam kegelapan dosa, melalui kehadiran Yesus Kristus, Sang Surya Pagi.

Di penghujung masa Adven ini, sinari hati kami dengan terang-Mu. Usir segala kegelapan dan ketakutan dari jiwa kami. Mampukan kami untuk menggunakan kebebasan yang Engkau berikan bukan untuk berbuat dosa, melainkan untuk beribadah dan melayani-Mu dengan tulus ikhlas seumur hidup kami.

Kami menantikan kedatangan-Mu dengan penuh sukacita. Dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Amin."


Masuk untuk meninggalkan komentar