PUJIAN DAN HARAPAN

Bacaan: I Samuel 25:27-31 (sesuai Sabda Bina Umat).

Nas: “Tuhan pasti membangun bagi Tuanku keturunan yang kokoh, karena Tuanku melakukan perang Tuhan dan kejahatan tidak didapati padamu selama hidupmu” (ay.28b).


Isteri Nabal, Abigail dengan bijak datang kepada Daud membawa pemberian-pemberian untuk anak buah Daud. Semua itu dilakukannya, sebagai rasa terima kasih, mengapresiasi kehadiran dan pelayanan Daud dan anak buahnya dalam menjaga  keamanan gembala-gembala  dan ternak Nabal. Dan juga agar dalam kemarahannya, Daud tidak melakukan tindakan yang menyebabkan pertumpahan darah (ay.27).


Ia pun memberi pujian dan  harapan (“sebagai doa”), bahwa keturunan Daud akan menjadi kokoh, karena ia melakukan perang Tuhan, dan tidak didapati kejahatan. Hidupnya sebagai orang percaya dilindungi oleh Tuhan

(ay.28-29). Lebih jauh Abigail pun mengungkapkan janji Tuhan bahwa Daud kelak akan menjadi Raja. Abigail berharap, Daud “ingat kepadanya”  kalau sudah menjadi raja (ay.30-31).


Berperan untuk mencegah penumpahan darah dan mewujudkan perdamaian adalah tugas mulia. Dibutuhkan tekad, kemauan, kesediaan, keberanian, kerendahan  hati untuk dapat  menjalankannya. Yesus mengatakan, “berbahagialah orang-orang yang membawa perdamaian karena mereka akan disebut anak-anak Allah (Mat 5:9).


Patut kita memberi apresiasi bagi orang -orang yang melakukan hal-hal mulia seperti  Daud, walaupun mengadung konsekuensi. Kita patut memberi pujian dan harapan yang berisi doa. Harapan akan janji dan kegenapan janji-Nya. Berkat-berkat-Nya ada atas kita, dan perlidungan-Nya tetap dan kekal selamanya.


Doa: Tuhan buatlah kami  bijak seperti Abigail tahu bersyukur, mau memberi pujian, harapan doa dan mengingatkan janji firman-Nya. AMIN.


SELAMAT BERJUANG
Pdt. Sealthiel Izaak STh.,MSi.


Masuk untuk meninggalkan komentar