Nas: “Sebab, untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristus pun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya.” (ay.21).
- Penganiayaan yang dialami jemaat yang berada di perantauan, membuat mereka menderita. Mereka menderita karena mereka tetap hidup dalam iman kepada Yesus. Petrus mengatakan, kalau mereka menderita karena kebenaran, bukan berbuat dosa itu adalah anugerah Allah. Tetapi kalau menderita karena berbuat dosa, itu bukan suatu pujian (ay.19-20).
- Kristus menderita bukan karena kesalahan dan dosa-Nya., tetapi karena kesalahan dan dosa manusia. Ia menderita menanggung kejahatan kita, agar kita diselamatkan. Penderitaan Kristus disebut Petrus, sebagai (menjadi) teladan bagi kita, supaya kita mengikuti jejak-Nya (ay.20-21).
- Penderitaan Kristus menyatakan: kasih-Nya yang ajaib, kerelaan-Nya untuk berkorban, kesetiaan dalam tugas-Nya, kerendahan hati-Nya. Itulah yang menjadi teladan bagi kita. Jika kita dipanggil untuk “ikut jejak-Nya.” Maka kita harus hidup di dalam kasih, rela berkorban untuk sesama, hidup dalam kesetiaan kepada Tuhan dan sesama, dan kita harus rendah hati.
- Dengan mengikuti jejak-Nya, keempat hal tersebut diatas harus kita wujudkan. Itu berarti siap menderita seperti Yesus.Tidak gampang, tapi itulah panggilan kita. Saat ini kasih telah menjadi tawar. Orang lebih senang bermusuhan. Pengorbanan menjadi sesuatu yang langka karena manusia cenderung mementingkan diri sendiri. Kerendahan hati sulit kita temukan, yang nampak kesombongan, pencitraan diri. Mari kita hadir di dunia ini, ikut jejak Yesus, dan meneladani-Nya: “rela menderita.”
Doa: Tuhan Yesus. mampukan kami untuk mengikuti jejak-Mu dan meneladani-Mu.
SELAMAT BERAKTIVITAS (siz).
Pdt. Sealthiel Izaak STh.,MSi.
PENDERITAAN KRISTUS SEBAGAI TELADAN.