Yesus dan murid-murid-Nya berangkat dari situ dan melewati Galilea, dan Yesus tidak mau hal itu diketahui orang; sebab Ia sedang mengajar murid-murid-Nya. Ia berkata kepada mereka: ”Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia, dan mereka akan membunuh Dia, dan tiga hari sesudah Ia dibunuh Ia akan bangkit.” Mereka tidak mengerti perkataan itu, namun segan menanyakannya kepada-Nya.
Nas: “Ia berkata kepada mereka, “Anak Manusia akan diserahkan kedalam tangan manusia, mereka akan membunuh Dia, dan tiga hari sesudah Ia dibunuh Ia akan bangkit.” (ay.31b).
- Yesus memberitahukan penderitaan-Nya kepada murid-murid-Nya. Setelah Ia ditangkap di Taman Getsemani, Ia diserahkan kepada penguasa Romawi. Mereka membunuh Dia dengan menyalibkan-Nya bersama dua penjahat lainnya. Namun tiga hari setelah kematian-Nya, Ia bangkit dan hidup kembali (ay.32, Mrk 14: 43-46, Mat 20: 18-20).
- Musuh- musuh Yesus dan orang-orang yang membenci-Nya, membunuh Dia. Dia mati tanpa berbuat dosa atau kesalahan. Kematian-Nya adalah kematian karena “menanggung dosa umat manusia yang ditimpakan kepada-Nya”. Hal itu dilakukan karena kasih-Nya sebab Ia tidak menghendaki manusia binasa. Ia memang mati tapi pada hari ketiga bangkit dari kematian.
- Seandainya orang-orang yang membunuh Yesus tahu, bahwa Yesus mati untuk menanggung dosa dunia, termasuk dosa mereka, maka mereka tidak akan membunuh Yesus. Bagaimana dengan kita? Bukankah dosa-dosa kita juga yang dipikul-Nya dan dipakukan pada kayu salib? Mari kita hayati pengobanan-Nya di Minggu prapaskah ini.
- Ia mati, tapi Ia hidup lagi. Pada hari ketiga setelah kematian-Nya, Ia bangkit dari kematian. Maut tidak berkuasa atas hidup Yesus. Kebangkitan dari kematian adalah kemenangan-Nya dan kehidupan-Nya, yang Ia berikan bagi setiap orang yang percaya kepada-Nya (Rm 6: 9-10). Mari mengikut Dia dengan setia sampai kita menikmati kehidupan kekal bersama Dia.
Doa: Tuhan Yesus ampuni kami orang berdosa. Karena dosa-dosa kamilah, Engkau dibunuh diatas kayu salib. Terima kasih Tuhan. Amin.
SELAMAT BERAKHIR PEKAN (siz).
Pdt. Sealthiel Izaak, STh.,MSi.
MEREKA MEMBUNUH DIA