JANGAN PATAH SEMANGAT.

Bacaan: Amsal 24: 8-12 (sesuai SBU).

Nas: “Jika engkau patah semangat pada masa kesesakan, betapa kecilnya kekuatanmu! (ay.10).


Amsal dalam nasihatnya selalu mengingatkan kita supaya menempuh jalan yang benar bukan jalan kejahatan. Siapa yang selalu merencanakan melakukan kejahatan, adalah penipu. Karena rancangan yang demikian bersumber dari kebodohan. Dan melakukan  hal yang demikian adalah dosa (ay.8-9).


Berjalan di jalan yang benar tidak menjanjikan bahwa semuanya bisa beres dan mulus. Ada saja krikil, duri dan berbagai tantangan yang kita hadapi. Kita kecewa, putus asa, lalu patah semangat. Siapa yang kita andalkan dalam kondisi seperti ini? Hanya Tuhan yang dapat menolong kita. Di dalam Dia ada pengharapan, jalan keluar,  jawaban untuk setiap pergumulan dan kekecewaan (ay.10).


Hidup ini tidaklah mudah. Namun walaupun sulit, jangan menempuh jalan pintas dan merancang  tindakan-tindakan maupun usaha yang kita pikirkan sebagai solusi. Jangan merancang sesuatu dalam kebodohan kita. Berharaplah pada Tuhan. Dengan Dia, ditengah kondisi seperti ini, kita masih mampu menolong orang lain (ay.11-12).


Melihat situasi dalam berbagai kenyataan yang kita rasakan, kita kecewa, sakit hati, pada gilirannya menyebabkan luka-luka batin. Jangan putus asa dan jangan patah semangat. Bangkitlah  dari semua yang menyebabkan kita menderita. Pandanglah kepada Tuhan satu-satunya sumber pertolongan kita. Didalam dia  kita tidak akan patah semangat, tapi hidup berkemenangan.


Doa: Ditengah kenyataan yang mengecewakan dan menyebabkan luka-luka batin, tolong kami Tuhan, agar tidak patah semangat. AMIN.


SELAMAT BERAKHIR PEKAN (siz).
Pdt. Sealthiel Izaak STh.,MSi.
Elya G. Muskitta Elya Muskitta Renungan Online Sinode Am GPI