Nas: “Ia berkata kepada nyonyanya, “Sekiranya tuanku menghadap nabi yang di Samaria itu, tentulah nabi itu akan menyembuhkan dia dari penyakit kulitnya.” (ay.3).
Na’aman panglima raja Aram, adalah seorang pejuang yang gagah perkasa. Melalui dia Tuhan (selalu) memberikan kemenangan bagi Aram dalam peperangan. Karena itu, Na’aman menjadi terpandang dan sangat dihormati oleh raja Aram. Tetapi ia mengalami pergumulan berat, karena sakit kusta (ay. 1).
Suatu saat orang-orang Aram melakukan penyerangan secara bergerobolan. Melalui penyerangan itu, mereka membawa seorang gadis remaja dari Israel. Gadis itu dipekerjakan sebagai pelayan isteri Na’aman. Gadis itu bercerita ( bersaksi) kepada nyonyanya bahwa di Samaria ada seorang nabi. Kata gadis itu: “Sekiranya tuanku menghadap nabi, maka nabi itu akan menyembuhkan kustanya”(ay.2-3).
Mendengar kesaksian gadis itu, pergilah Na’aman dengan membawa surat raja kepada raja Israel. Dalam hal ini bukan raja yang dimaksud gadis itu, melainkan nabi Elisa. Elisa menyuruh Na’aman membenamkan dirinya tujuh kali di sungai Yordan (ay.4-8). Dan setelah mengikuti petunjuk Elisa, mujizat terjadi, Na’aman sembuh dari kustanya (2 Raj 5:9-14)
Cerita (kesaksian) seorang “pelayan” di mata manusia, bisa diremehkan, “siapakah kau”?Tapi apa yang disaksikannya berdasarkan apa yang dia tahu dan dipercaya. Ini bukan sesuatu yang kebetulan, tapi rencana keselamatan Allah bagi Na’aman. Dari kesaksian gadis ini maka Na’aman bisa bertemu dengan nabi. Maka mujizat kesembuhan terjadi.
Tuhan dapat memakai siapa saja. Karena itu, jangan berhenti bersaksi tentang karya Allah dimana pun kita berada. Karena kesaksian kita akan menjadi berkat bagi banyak orang.
Doa: Tuhan mampukan kami untuk bercerita tentang karya-Mu dimana pun kami berada. AMIN.
SELAMAT MEMASUKI BULAN YANG BARU DAN SELAMAT BERIBADAH DI HARI MINGGU PEMULIAAN YESUS KRISTUS (siz).
Pdt. Sealthiel Izaak STh.,MSi.
CERITA YANG MENDATANGKAN BERKAT