BERJUANG UNTUK MEMPERTAHANKAN IMAN.

Bacaan: Yudas 1: 3-4 (sesuai SBU).

Nas: “aku merasa terdorong untuk menulis ini kepada kamu dan menasihati kamu, supaya kamu tetap berjuang untuk mempertahankan iman yang telah disampaikan kepada orang-orang kudus.” (ay.3b).


Surat Yudas ditulis oleh Yudas. Dia adalah adik Yesus dan Yakobus. Surat ini ditulis dengan singkat penuh semangat. Diduga Yudas adalah seorang pemimpin jemaat di Palestina. Yudas menulis surat ini kepada sekelompok orang Kristen yang diancam dari dalam oleh pengajar-pengajar sesat, yang sedang membuat perpecahan.


Pengajar-pengajar sesat itu adalah orang-orang yang bobrok akhlaknya, merasa pintar dan anti pihak yang berwewenang. Ajaran mereka  antara lain: manusia boleh hidup menurut kemauannya dan melakukan hal-hal yang tidak bermoral, karena Allah mahabaik dan mengampuni dosa-dosa. Mereka menyangkal bahwa Yesus satu-satunya Penguasa dan Tuhan.


Yudas menasihati serta mendorong jemaat untuk berjuang mempertahankan

imannya (ay.3). Jemaat harus menghindari tingkah laku dan perbuatan dosa. Menolong saudara yang goyah imannya, Maka harus membangun pertahanan hidup diatas dasar iman, ketekunan untuk berdoa dan hidup mengandalkan kuasa Roh Kudus.


Penyusupan ajaran sesat saat ini sangat kuat. Penyesatan dalam arti umum ditemukan di seluruh bidang kehidupan. Kemajuan teknologi digital telah mempermudah menjalar dan menularnya penyesatan. Ada orang berpikir, saya bisa melakukan apa saja termasuk hal-hal yang tidak bermoral, karena Allah Maha Pengasih dan Pengampun. Sebagian orang, tidak mengakui ketuhanan Yesus. Gereja dan orang percaya perlu waspada dan terus berjuang mempertahankan iman. Hidup berpegang pada Firman, tekun berdoa dan beribadah.


Doa: Kuatkan kami Tuhan, dalam perjuangan mempertahankan iman, ditengah ancaman penyesatan. AMIN.


SELAMAT BERIBADAH DI MINGGU XXI SESUDAH PENTAKOSTA (siz).
Pdt. Sealthiel Izaak STh.,MSi.



Renungan Online, Sinode Am GPI, Elya G. Muskitta, Elya Muskitta, Gereja Bersaudara