IBRANI 11:6

Panduan Khotbah: Kunci untuk Menyenangkan Hati Tuhan

Judul Khotbah: Iman: Kunci Akses yang Berkenan kepada Allah

Teks Utama: Ibrani 11:6

"Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia."

Tujuan Khotbah:

  1. Menegaskan kembali kepada jemaat bahwa iman adalah fondasi utama dan syarat mutlak dalam hubungan dengan Allah.
  2. Menguraikan dua dimensi esensial dari iman yang menyelamatkan seperti yang dijelaskan dalam teks.
  3. Mendorong jemaat untuk secara aktif dan sungguh-sungguh mencari Tuhan dalam kehidupan sehari-hari.

I. PENDAHULUAN (± 5 Menit)

  • Pembuka (Hook):
    • Mulailah dengan sebuah pertanyaan retoris atau cerita singkat yang relevan.
    • Contoh: "Dalam hidup ini, kita sering berusaha menyenangkan orang lain. Kita ingin menyenangkan pasangan kita, orang tua, atasan di tempat kerja. Kita belajar apa yang mereka sukai dan tidak sukai. Namun, pernahkah kita berhenti sejenak dan bertanya: Apa yang sesungguhnya membuat Allah, Pencipta langit dan bumi, berkenan kepada kita? Apakah perbuatan baik kita? Persembahan kita? Pengetahuan kita tentang Alkitab?"
  • Konteks Teks:
    • Jelaskan secara singkat konteks dari Surat Ibrani. Ditulis kepada orang-orang Kristen Yahudi yang sedang menghadapi penganiayaan dan godaan untuk kembali ke Yudaisme.
    • Sebutkan bahwa Ibrani pasal 11 dikenal sebagai "Galeri Pahlawan Iman". Pasal ini mencatat daftar panjang tokoh-tokoh iman Perjanjian Lama.
    • Ayat 6 ini berfungsi sebagai tesis atau pernyataan kunci untuk seluruh pasal tersebut. Sebelum penulis menyebutkan contoh-contoh iman, ia memberikan definisi fundamental tentang apa itu iman dan mengapa iman itu sangat penting.
  • Gagasan Utama Khotbah:
    • "Hari ini, kita akan belajar dari Ibrani 11:6 mengenai satu-satunya kunci yang membuka pintu perkenanan Allah, yaitu iman. Firman Tuhan akan menyingkapkan kepada kita dua pilar utama dari iman yang sejati: percaya akan eksistensi-Nya dan percaya akan karakter-Nya yang baik."

II. ISI KHOTBAH (± 20-25 Menit)

Struktur khotbah ini akan membedah Ibrani 11:6 menjadi tiga bagian utama.

POIN 1: Iman sebagai Syarat Mutlak (Ayat 6a)

  • Teks: "Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah..."
  • Penjelasan:
    • Frasa "tidak mungkin" (Yunani: adynaton) adalah sebuah pernyataan absolut. Ini bukan "sulit", melainkan "mustahil".
    • Tekankan bahwa dasar hubungan kita dengan Allah bukanlah perbuatan, ritual, tradisi, atau kepintaran, melainkan iman. Tanpa iman, semua usaha kita untuk menyenangkan Tuhan akan sia-sia (bandingkan dengan Yesaya 64:6).
    • Iman adalah "mata" rohani yang membuat kita bisa melihat realitas Tuhan dan "tangan" rohani yang membuat kita bisa menerima anugerah-Nya. Tanpa iman, kita buta dan tidak bisa menerima apa pun dari Tuhan.
  • Ilustrasi:
    • Bayangkan mencoba menyetor uang ke rekening bank yang tidak Anda yakini ada. Atau mencoba menelepon seseorang dengan nomor yang Anda anggap fiktif. Tindakan itu menjadi tidak berarti karena tidak ada kepercayaan (iman) yang mendasarinya.

POIN 2: Dimensi Pertama Iman: Percaya Bahwa Allah Ada (Ayat 6b)

  • Teks: "...Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada..."
  • Penjelasan:
    • Ini adalah titik awal. Kepercayaan akan eksistensi Tuhan. Ini bukan sekadar pengakuan intelektual bahwa ada "sesuatu yang lebih tinggi".
    • Iman yang dimaksud di sini adalah kepercayaan yang personal dan eksistensial. "Allah itu nyata, Ia hadir, dan Ia relevan dalam hidup saya saat ini."
    • Ini adalah iman yang melawan ateisme (percaya Tuhan tidak ada) dan deisme (percaya Tuhan ada tetapi tidak terlibat dalam dunia). Iman Kristen percaya pada Tuhan yang ada dan aktif.
  • Aplikasi Praktis:
    • Tantang jemaat: Apakah Anda hidup seolah-olah Tuhan benar-benar ada? Apakah keberadaan-Nya memengaruhi keputusan Anda di hari Senin sama seperti di hari Minggu? Apakah doa Anda adalah percakapan dengan Pribadi yang nyata, atau sekadar monolog ke langit-langit?

POIN 3: Dimensi Kedua Iman: Percaya Bahwa Allah adalah Pemberi Upah (Ayat 6c)

  • Teks: "...dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia."
  • Penjelasan:
    • Iman bukan hanya percaya bahwa Tuhan ada, tetapi juga percaya siapa Tuhan itu. Bagian ini berbicara tentang kepercayaan pada karakter Allah.
    • Allah itu baik, murah hati, dan adil. Ia adalah "Pemberi Upah" (misthapodotēs). Ini menghancurkan gambaran tentang Tuhan yang jauh, pemarah, atau tidak peduli.
    • Penting untuk mendefinisikan "upah" dengan benar. Upah terbesar adalah Allah sendiri (Kejadian 15:1). Upah lainnya termasuk hadirat-Nya, sukacita, damai sejahtera, kekuatan, hikmat, dan pada akhirnya, kehidupan kekal. Ini bukan melulu soal materi atau kemakmuran duniawi.
    • Perhatikan syaratnya: "...kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia." Iman bukanlah keyakinan yang pasif. Kata "mencari" (Yunani: ekzēteō) menyiratkan pencarian yang tekun, rajin, dan sepenuh hati.
  • Aplikasi Praktis:
    • Seperti apa wujud "sungguh-sungguh mencari Dia"?
      • Melalui doa yang konsisten.
      • Melalui perenungan Firman Tuhan setiap hari.
      • Melalui persekutuan dengan saudara seiman.
      • Melalui ketaatan pada perintah-Nya.
    • Iman yang sejati selalu menghasilkan tindakan mencari. Apakah kita secara aktif mengejar Tuhan, atau kita hanya menunggu Dia "muncul"?

III. PENUTUP (± 5 Menit)

  • Rangkuman:
    • Ulangi secara singkat tiga poin utama:
      1. Untuk berkenan kepada Allah, kita mutlak membutuhkan iman.
      2. Iman ini berarti percaya bahwa Allah itu ada dan nyata.
      3. Iman ini juga berarti percaya bahwa Allah itu baik dan akan memberkati mereka yang dengan segenap hati mencari Dia.
  • Tantangan & Panggilan (Call to Action):
    • Bagi yang Belum Percaya: Panggilan untuk mengambil langkah iman pertama hari ini. Berhenti hanya mengandalkan perbuatan baik atau logika, dan mulailah percaya kepada Pribadi Yesus Kristus. Percaya bahwa Ia ada, dan Ia datang untuk memberikan upah kehidupan kekal bagi yang mencari-Nya.
    • Bagi Orang Percaya: Panggilan untuk evaluasi diri. Apakah iman kita telah menjadi pasif atau suam-suam kuku? Mari perbarui komitmen kita untuk "sungguh-sungguh mencari Dia" minggu ini. Mungkin dengan menyisihkan waktu doa 15 menit ekstra setiap pagi, atau dengan mulai membaca satu pasal Alkitab setiap hari. Percayalah, Dia adalah Pemberi Upah yang setia.
  • Doa Penutup:
    • Pimpin jemaat dalam doa yang mencerminkan tema khotbah. Doakan agar Roh Kudus menumbuhkan iman di hati setiap orang, dan membangkitkan kerinduan untuk mencari Tuhan dengan lebih sungguh-sungguh.

Catatan untuk Pengkhotbah: Jangan ragu untuk menambahkan ilustrasi pribadi, kesaksian, atau contoh-contoh lain yang relevan dengan konteks jemaat Anda untuk membuat khotbah ini lebih hidup dan personal.


Panduan ini dirancang untuk dapat diadaptasi, memberikan kerangka yang kokoh namun tetap memberi ruang bagi Pembawa Firman untuk menambahkan ilustrasi pribadi, kesaksian, dan penekanan yang relevan dengan konteks jemaat masing-masing.