Nas. : “Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu hari maupun saatnya.” (ay.13).
- Yesus sebagai mempelai laki-laki akan datang kembali pada saat yang tidak kita ketahui. Karena itu kita harus berjaga-jaga (ay.13). Keadaan kita sama seperti (dalam perumpamaan Yesus), apakah kita siap seperti gadis-gadis yang bijaksana dengan pelita dan minyak. Atau seperti gadis-gadis yang bodoh dengan pelita tanpa minyak? (ay.4);
- Karena mempelai lama datangnya, mengantuk dan tertidurlah ke sepuluh gadis itu. Ketika mempelai datang, gadis-gadis yang bodoh baru sibuk mencari minyak. Ketika mereka sedang mencari minyak, mempelai datang dan pintu segera ditutup. Mereka minta pintu dibuka, tetapi kata mempelai, “aku tidak kenal kamu” (ay.5-12);
- Yesus akan datang kembali sesuai janji-Nya untuk menjemput kita ke dalam kerajaan-Nya. Apakah kita telah siap seperti gadis-gadis yang bijak, ataukah tidak siap seperti gadis-gadis yang bodoh? “Waktu persiapan” kita ialah sepanjang kehidupan yang kita jalani. Apakah sepanjang waktu itu, kita hidup dalam ketaatan pada firman-Nya;
- Waktu penantian sangat singkat, maka kita harus menggunakannya secara bertanggung jawab (bnd Yoh 9:4). Dalam hal ini kita harus setia membaca firman-Nya, setia berdoa, setia beribadah dan setia bersaksi (menceritakan kebaikan-Nya). Kasih kepada Tuhan dan sesama harus nyata menjadi “identitas” kita sebagai anak Tuhan. Maka Tuhan berkenan membawa kita masuk kerajaan-Nya.
Doa: Tuhan Yesus, ampuni kami, karena kami lalai dalam menanti kedatangan-Mu. Amin.
SELAMAT BERAKHIR PEKAN (siz).
Pdt. Sealthiel Izaak, STh;MSi.