SIAPAKAH YANG TELAH MEMPESONAKAN KAMU?

Bacaan: Galatia 3: 1-7 (sesuai Sabda Bina Umat).
Hai orang-orang Galatia yang bodoh, siapakah yang telah mempesona kamu? Bukankah Yesus Kristus yang disalibkan itu telah dilukiskan dengan terang di depanmu? Hanya ini yang hendak kuketahui dari pada kamu: Adakah kamu telah menerima Roh karena melakukan hukum Taurat atau karena percaya kepada pemberitaan Injil? Adakah kamu sebodoh itu? Kamu telah mulai dengan Roh, maukah kamu sekarang mengakhirinya di dalam daging? Sia-siakah semua yang telah kamu alami sebanyak itu? Masakan sia-sia! Jadi bagaimana sekarang, apakah Ia yang menganugerahkan Roh kepada kamu dengan berlimpah-limpah dan yang melakukan mujizat di antara kamu, berbuat demikian karena kamu melakukan hukum Taurat atau karena kamu percaya kepada pemberitaan Injil?
Secara itu jugalah Abraham percaya kepada Allah, maka Allah memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran. Jadi kamu lihat, bahwa mereka yang hidup dari iman, mereka itulah anak-anak Abraham. 

Nas: “Hai orang-orang Galatia yang bodoh, siapa yang telah mempesonakan kamu?  Bukankah Yesus Kristus yang disalibkan itu telah diterangkan dengan jelas di depanmu? (ay.1).


Tema renungan kita hari ini merupakan pertanyaan Paulus bagi orang-orang Kristen Galatia yang berpaling dari iman dalam Yesus, kepada hukum Taurat. “Siapa yang menarik perhatian kamu dari iman kepada hukum Taurat? Sebab ternyata ada diantara mereka yang sudah percaya kepada Kristus berpaling kepada keyakinan lama (ay.1).


Paulus menyebut mereka bodoh. Karena pemahaman tentang Kristus yang disalibkan untuk keselamatan manusia,  sudah diterangkan dengan jelas kepada mereka (ay.1b). Paulus pun bertanya kepada mereka. Apakah kamu menerima Roh secara berlimpah dan Ia melakukan mujizat diantara kamu, karena kamu melakukan hukum Taurat atau Injil? Kamu memulai dengan Roh sekarang mengakhiri dalam daging? (ay.2-5).


Abraham dibenarkan karena iman (berabad-abad sebelum hukum Taurat diberikan kepada Musa). Jadi mereka yang hidup berdasarkan iman, adalah anak-anak Abraham, leluhur Yahudi. Semua yang memiliki iman adalah anak-anak Abraham (ay.7, Gal 3:27). Karena itu siapa yang menukarkan kemerdekaan kristiani dengan hukum Taurat adalah orang bodoh.


Orang-orang Galatia terpesona oleh ajaran pengajar-pengajar Yahudi, bahwa “orang-orang non Yahudi tidak cukup hanya beriman kepada Kristus, mereka harus di sunat.” Pengaruh sesat seperti ini bermunculan pada saat ini. Antara lain, upaya manusia menambah kepada iman, dengan menaati berbagai aturan keagamaan untuk mendapatkan keselamatan. Padahal, “keselamatan hanya kita peroleh sebagai anugerah di dalam Iman kepada Yesus” (Yoh 3:16; Ef 2:8-9). Karena itu jangan berpaling dari iman kepada Yesus.


Doa: Kuatkan iman kami, agar kami tidak berpaling dari iman kepada Kristus. Amin.


SELAMAT MEMASUKI MINGGU YANG BARU (siz)
Pdt. Sealthiel Izaak STh.,MSi.


Aanmelden om een reactie achter te laten