YESUS DISALIB DI GOLGOTA.

Bacaan: Markus 15:20b-32 (sesuai Sabda Bina Umat).
Kemudian Yesus dibawa ke luar untuk disalibkan. Pada waktu itu lewat seorang yang bernama Simon, orang Kirene, ayah Aleksander dan Rufus, yang baru datang dari luar kota, dan orang itu mereka paksa untuk memikul salib Yesus. Mereka membawa Yesus ke tempat yang bernama Golgota, yang berarti: Tempat Tengkorak. Lalu mereka memberi anggur bercampur mur kepada-Nya, tetapi Ia menolaknya.  Kemudian mereka menyalibkan Dia, lalu mereka membagi pakaian-Nya dengan membuang undi atasnya untuk menentukan bagian masing-masing.

Hari jam sembilan ketika Ia disalibkan. 26Dan alasan mengapa Ia dihukum disebut pada tulisan yang terpasang di situ: ”Raja orang Yahudi”. Bersama dengan Dia disalibkan dua orang penyamun, seorang di sebelah kanan-Nya dan seorang di sebelah kiri-Nya. [Demikian genaplah nas Alkitab yang berbunyi: ”Ia akan terhitung di antara orang-orang durhaka.”] Orang-orang yang lewat di sana menghujat Dia, dan sambil menggelengkan kepala mereka berkata: ”Hai Engkau yang mau merubuhkan Bait Suci dan mau membangunnya kembali dalam tiga hari, turunlah dari salib itu dan selamatkan diri-Mu!” Demikian juga imam-imam kepala bersama-sama ahli Taurat mengolok-olokkan Dia di antara mereka sendiri dan mereka berkata: ”Orang lain Ia selamatkan, tetapi diri-Nya sendiri tidak dapat Ia selamatkan! Baiklah Mesias, Raja Israel itu, turun dari salib itu, supaya kita lihat dan percaya.” Bahkan kedua orang yang disalibkan bersama-sama dengan Dia mencela Dia juga.

Nas       : “Mereka lalu membawa Yesus keluar untuk disalibkan.” (ay.20b).


Hari ini kita bersyukur, merayakan hari yang Mulia,  Besar dan Agung: Yesus disalib di Golgota karena dosa dunia (kita). Ia diarak dalam perjalanan menuju Golgota dengan memikul salib. Tiba di Golgota pukul 09.00 langsung di salib. Ia disalib bersama dua orang penyamun. Dalam hal ini Yesus disamakan sebagai penjahat karena dosa kita (ay.22,25,27).

Yesus mengalami penderitaan paling berat, selain dipukul dan dicambuk, mereka mengolok-olok Dia. Olok-olokan bahkan hujat, telah menusuk dan melukai hati, pikiran, perasaan-Nya, bagaikan pisau tajam yang ditikam di dada (ay.29-32). Mereka memberi dia minum anggur campur mur, (semacan bius) untuk mengurangi rasa sakit, tapi ditolak-Nya (ay.23).


Ia rela menanggung beban penderitaan yang berat bagi tubuh, jiwa dan roh-Nya, supaya dunia (kita) diselamatkan. Oleh kematian-Nya, Ia membayar lunas hutang dosa manusia. Ia menyelamatkan manusia (kita) dari hukuman mati, yang memungkinkan kita memperoleh anugerah hidup kekal secara cuma-cuma (Kol 2:14, I Kor 7:23).


Apa yang hendak kita lakukan di Jumat Agung ini, ketika kita melihat, mengalami, menghayati kembali pengorbanan-Nya? Apa yang akan kita lakukan, ketika ada saudara-saudara yang mengambil bagian dalam Perjamuan Kudus? Mari bersyukur dan bersyukur sambil menyerahkan hidup kita seutuhnya kepada-Nya. Mari menyatakan komitmen kesetiaan kita, untuk mengikut Dia dengan setia, sampai akhir hidup.


Doa: Terima kasih Yesus untuk pengorbanan-Mu. Ajaib, sungguh dahsyat dan Agung karya-Mu demi keselamatanku (kami). Terimalah ucapan syukurku Yesus. AMIN.


SELAMAT MERAYAKAN JUMAT AGUNG (siz).
Pdt. Sealthiel Izaak STh.MSi.


Aanmelden om een reactie achter te laten