Ketika Yesus akan pergi ke Yerusalem, Ia memanggil kedua belas murid-Nya tersendiri dan berkata kepada mereka di tengah jalan: ”Sekarang kita pergi ke Yerusalem dan Anak Manusia akan diserahkan kepada imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, dan mereka akan menjatuhi Dia hukuman mati. Dan mereka akan menyerahkan Dia kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, supaya Ia diolok-olokkan, disesah dan disalibkan, dan pada hari ketiga Ia akan dibangkitkan.”
Nas: “Ketika Yesus dalam perjalanan ke Yerusalem, Ia memanggil kedua belas murid-Nya tersendiri dan berkata kepada mereka di tengah jalan (ay.17).
- Perikop bacaan kita merupakan pemberitahuan ketiga (ulang) tentang penderitaan-Nya. Pada pemberitahuan pertama, Petrus mencegah agar hal itu, tidak terjadi bagi Yesus. Kali ketiga ini, Yesus hendak menegaskan kembali mengenai kepergian-Nya ke Yerusalem adalah “dalam rangka misi penyelamatan.” Ia pun menjelaskan, berbagai penderitaan yang akan dialami-Nya di Yerusalem (ay.17-18).
- Ia (Anak Manusia) akan diserahkan kepada imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat. Mereka akan menjatuhi hukuman mati bagi Yesus (ay.18). Mereka juga menyerahkan Dia kepada penguasa, bangsa Romawi. Karena itu Ia diolok-olok, dicambuk dan akhirnya disalibkan oleh mereka (ay.19). Penjelasan ini penting, agar murid- murid sungguh memahami misi-Nya dengan benar.
- Penjelasan ulang tentang kehendak Tuhan (firman Tuhan) menjadi penting dalam kehidupan kita. Melaluinya kita dapat mengerti apa kehendak Allah yang sesungguhnya. Kita harus “masuk kedalam hati Allah” untuk mengerti kehendak-Nya. Jika tidak kita akan menjadi seperti Petrus yang menjadi penghalang (batu sandungan) bagi kehendak Allah (Mat 16:22-23).
- Firman Allah yang berisi kehendak-Nya harus kita terima dan dengar berulang-ulang, sehingga kita hidup sesuai kehendak-Nya. Kehidupan mengikut Yesus tidak hanya untuk percaya, tapi siap menderita (Fil 1:29; Mat 16:24). Karena itu ketika kita memahami penderitaan-Nya yang berat, sudah seharusnya kita menyerahkan hidup kita sebagai ungkapan syukur kita.
Doa: Tuhan Yesus, mampukan kami untuk terus dan terus mendengar firman-Mu yang adalah kehendak-Mu. AMIN.
SELAMAT BERAKTIVITAS (siz).
Pdt. Sealthiel Izaak, STh.,MSi.
PEMBERITAHUAN ULANG TENTANG PENDERITAAN-NYA