Ku Tetap Pegang Salib Yesus

Oleh : Pdt. Andre Serhalawan



Tak terasa kita telah memasuki minggu pra-Paskah keempat. Masa Pra-Paskah adalah waktu yang penuh makna bagi umat Kristiani, saat kita diajak untuk merenungkan hidup, bertobat, dan mempersiapkan hati menyambut kebangkitan Kristus. Dalam perjalanan rohani ini, kita sering dihadapkan pada berbagai pencobaan dan penderitaan yang menguji iman kita. 

Bacaan dari 1 Korintus 10:13 mengingatkan kita, "Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu." Ayat ini menjadi peneguhan bahwa dalam setiap pencobaan, Allah selalu menyertai kita dan memberikan kekuatan untuk melewatinya.


Pencobaan dan penderitaan sering kali membuat kita merasa lemah, putus asa, atau bahkan bertanya-tanya mengapa hal ini harus terjadi. Namun, sebagai orang beriman, kita diajak untuk melihat penderitaan bukan sebagai hukuman, melainkan sebagai bagian dari proses pemurnian iman. Seperti emas yang dimurnikan dalam api, iman kita pun diuji melalui berbagai tantangan hidup. Penderitaan yang kita alami saat ini adalah bagian dari ujian iman yang membentuk kita menjadi pribadi yang lebih kuat, sabar, dan penuh pengharapan.


Dalam masa Pra-Paskah ini, kita diajak untuk meneladani Yesus yang juga mengalami pencobaan di padang gurun. Meskipun Ia dicobai oleh Iblis, Yesus tetap setia pada kehendak Bapa. Ia menunjukkan bahwa kemenangan atas pencobaan dimungkinkan melalui iman, doa, dan keteguhan hati. Kita pun dipanggil untuk meneladani-Nya, dengan bersandar pada firman Tuhan dan kekuatan Roh Kudus.


Penderitaan yang kita alami saat ini mungkin terasa berat, tetapi kita percaya bahwa Allah tidak pernah meninggalkan kita. Ia setia dan selalu memberikan jalan keluar dalam setiap pencobaan. Penderitaan adalah kesempatan untuk bertumbuh dalam iman, belajar berserah, dan mengalami kasih Allah yang menyelamatkan. Seperti Yesus yang menderita dan wafat di kayu salib, tetapi akhirnya bangkit dalam kemuliaan, kita pun diajak untuk percaya bahwa setelah penderitaan, akan ada kebangkitan dan kemenangan.


Mari kita menjalani masa Pra-Paskah ini dengan hati yang terbuka, siap menerima pencobaan sebagai bagian dari perjalanan iman kita. Dengan bersandar pada kesetiaan Allah, kita akan mampu melewati segala ujian dan menjadi saksi kasih-Nya di dunia. Semoga penderitaan yang kita alami saat ini tidak membuat kita goyah, tetapi justru menguatkan iman kita dan membawa kita semakin dekat pada Allah, sumber kekuatan dan pengharapan kita. Salam


"Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia." (Yakobus 1:12)




Aanmelden om een reactie achter te laten