Jika tidak demikian, apakah faedahnya perbuatan orang-orang yang dibaptis bagi orang mati? Kalau orang mati sama sekali tidak dibangkitkan, mengapa mereka mau dibaptis bagi orang-orang yang telah meninggal? Dan kami juga – mengapakah kami setiap saat membawa diri kami ke dalam bahaya? Saudara-saudara, tiap-tiap hari aku berhadapan dengan maut. Demi kebanggaanku akan kamu dalam Kristus Yesus, Tuhan kita, aku katakan, bahwa hal ini benar. Kalau hanya berdasarkan pertimbangan-pertimbangan manusia saja aku telah berjuang melawan binatang buas di Efesus, apakah gunanya hal itu bagiku? Jika orang mati tidak dibangkitkan, maka ”marilah kita makan dan minum, sebab besok kita mati”. Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik. Sadarlah kembali sebaik-baiknya dan jangan berbuat dosa lagi! Ada di antara kamu yang tidak mengenal Allah. Hal ini kukatakan, supaya kamu merasa malu.
Nas: “Jika orang mati tidak dibangkitkan, marilah kita makan dan minum sebab besok kita mati.” (ay. 32b).
Jika orang mati tidak dibangkitkan, maka hidup manusia berakhir pada saat kematian. Setelah mati, di kubur dan hanya tinggal kenangan. Kematian tanpa kebangkitan adalah “kehidupan tanpa pengharapan” (ay.32b). Namun Yesus rela mati untuk kita, supaya kita diselamatkan. Maut tidak berkuasa atas hidup-Nya. Ia bangkit dari antara orang mati. Kebangkitan-Nya menjadi “jaminan” kebangkitan kita (Yoh 11:25,26).
Tidak ada manusia yang hidup, yang tidak akan mati. Semua manusia pasti akan mati. Saat kematian, kita tidak mengetahui (Ibr 9:27). Bagi orang yang percaya kematian bukan lagi hal yang menakutkan, karena jaminan kebangkitan Kristus. Tetapi bagi orang yang tidak percaya, kematian menjadi hal yang menakutkan.
Orang-orang yang tidak memiliki pengharapan akan kebangkitan orang mati, akan berkata, “marilah kita makan dan minum, sebab besok kita mati.” Ini artinya bersenang-senanglah selama hidup, nikmati semua kekayaan dan kesenangan dunia, kalau kita mati kita tidak akan menikmati apapun.
Orang-orang yang percaya ada kebangkitan orang mati, akan berusaha dengan pertolongan Tuhan, menjalani hidupnya dengan baik dan benar. Mengisi hari-hari hidupnya dengan hal-hal yang memuliakan Tuhan yakni membaca Alkitab, berdoa, beribadah dan bersaksi (Yoh 9:4; Ibr 10:25). Maka kematian bukanlah hal yang membawa duka, karena ia tahu, bila ia mati pasti akan bangkit kembali.
Doa: Tuhan Yesus, tumbuhkanlah pengharapan kebangkitan dalam diri kami, agar kami meyakini dengan pasti, bahwa suatu saat kami akan hidup bersama-Mu. AMIN.
SELAMAT BERJUANG (siz).
Pdt. Sealthiel Izaak STh.,MSi.
JIKA ORANG MATI TIDAK DIBANGKITKAN?