Sebab itu ingatlah; janganlah khawatir tentang hidupmu, yaitu apa yang akan kalian makan dan minum, atau apa yang akan kalian pakai. Bukankah hidup lebih dari makanan, dan badan lebih dari pakaian? Lihatlah burung di udara. Mereka tidak menanam, tidak menuai, dan tidak juga mengumpulkan hasil tanamannya di dalam lumbung. Meskipun begitu Bapamu yang di surga memelihara mereka! Bukankah kalian jauh lebih berharga daripada burung? Siapakah dari kalian yang dengan kekhawatirannya dapat memperpanjang umurnya biarpun sedikit?
Mengapa kalian khawatir tentang pakaianmu? Perhatikanlah bunga-bunga bakung yang tumbuh di padang. Bunga-bunga itu tidak bekerja dan tidak menenun; tetapi Raja Salomo yang begitu kaya pun, tidak memakai pakaian yang sebagus bunga-bunga itu! Rumput di padang tumbuh hari ini dan besok dibakar habis. Namun Allah mendandani rumput itu begitu bagus. Apalagi kalian! Tetapi kalian kurang percaya!
(Matius 6:25-30 BIMK)
Nas : “Karena itu, Aku berkata kepadamu: Janganlah khawatir tentang hidupmu, mengenai apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah khawatir tentang tubuhmu, mengenai apa yang hendak kamu pakai.” (ay.25a).
- Perikop bacaan kita merupakan bagian dari pengajaran Yesus melalui khotbah-Nya di Bukit (Matius pasal 5-7). Melalui khotbah-Nya,Ia menyampaikan apa yang disebut “Undang- Undang Dasar Kerajaan Allah”, yang merupakan “standar-standar pemuridan.” Yesus menunjukkan bahwa “orang harus hidup, bukan berdasarkan aturan-aturan, tetapi berdasarkan perubahan batin yang mengakibatkan perubahan sikap dan pandangan.”
- Dalam bacaan kita, Ia mengatakan hidup itu lebih penting dari makanan, minuman dan pakaian. Karena itu, jangan khawatir. Burung-burung di udara dipelihara Tuhan, apalagi kita manusia. Bunga bakung tumbuh dengan indah di padang karena dipelihara Allah, apalagi kita manusia. Kita tidak dapat menambah sehasta pun dalam hidup kita kalau khawatir (ay.25-29).
- Pada dasarnya semua manusia memiliki rasa khawatir akan hidupnya. Khawatir tentang kebutuhan hidup sesehari, kesehatan, pekerjaan, usaha, jabatan dan masa depan. Kekhawatiran terjadi, karena manusia kurang (tidak) percaya kepada Tuhan. Manusia cenderung mengandalkan pada kekuatan, kekayaan, jabatan, pangkat dan usahanya.
- Semua yang disebut diatas, sah-sah saja. Tapi bila itu tidak diletakkan dalam kerangka iman dan kebergantungan pada Tuhan, semuanya itu menjadi sia-sia. Lagi pula menurut Yesus, yang utama bukan makanan, minuman dan pakaian, melainkan “hidup kita” (ay.25c). Di Minggu-Minggu prapaskah, mari menghayati pengorbanan-Nya untuk hidup kita, agar kita tidak lagi hidup dalam kekhawatiran.
Doa: Tuhan Yesus, ampuni kami, karena kami seringkali khawatir tentang kehidupan kami. AMIN.
SELAMAT BERJUANG (siz).
Pdt. Sealthiel Izaak, STh.,MSi.
JANGAN KHAWATIR TENTANG HIDUPMU.