Demikianlah harus kaulakukan terhadap segala kota yang sangat jauh letaknya dari tempatmu, yang tidak termasuk kota-kota bangsa-bangsa di sini. Tetapi dari kota-kota bangsa-bangsa itu yang diberikan Tuhan, Allahmu, kepadamu menjadi milik pusakamu, janganlah kaubiarkan hidup apa pun yang bernafas, melainkan kautumpas sama sekali, yakni orang Het, orang Amori, orang Kanaan, orang Feris, orang Hewi, dan orang Yebus, seperti yang diperintahkan kepadamu oleh Tuhan, Allahmu, supaya mereka jangan mengajar kamu berbuat sesuai dengan segala kekejian, yang dilakukan mereka bagi allah mereka, sehingga kamu berbuat dosa kepada Tuhan, Allahmu.
Nas: “supaya mereka tidak mengajar kamu melakukan segala yang menjijikkan seperti yang mereka lakukan bagi ilah-ilah mereka, sehingga kamu berdosa terhadap Tuhan, Allah-Mu.” (ay.18).
- Bacaan kita berada dalam konteks hukum perang. Bila mendekati suatu kota untuk berperang, perlu ditawarkan perdamaian. Setuju berdamai maka mereka menjadi budak. Jika tidak mau berdamai apabila menang, semua laki-laki dimusnakan (ay.15). Tetapi untuk kota yang ada di daerah yang diberikan Allah, dimusnahkan seluruhnya. Kelihatannya sangat kejam, tetapi ini dilakukan untuk menjaga kesucian hidup umat (ay16).
- Mengapa? Karena cara hidup keagamaan yang jahat, merupakan hal yang biasa bagi bangsa Kanaan: pengurbanan anak, pelacuran, dan perbuatan lain yang tidak pantas. Hal-hal demikian mudah menular, dan sangat berbahaya bagi Israel sebagai bangsa yang baru. Di lain pihak Allah dalam kesabaran-Nya, telah memberikan kesempatan selama berabad- abad kepada bangsa-bangsa itu untuk bertobat, agar mengubah cara hidupnya (Kej 15:16). Itulah alasan pemusnahan.
- Allah tidak kompromi dengan kejahatan. Siapa pun dia bila berbuat jahat pasti akan dimusnahkan. Kesabaran Allah tidak dapat dipermainkan. Setiap manusia pasti menuai kejahatannya. Terhadap berbagai kejahatan orang-orang percaya dijaga oleh Allah dari berbagai racun kejahatan, agar kekudusan hidupnya terpelihara.
- Masa prapaskah hendaknya merupakan masa dimana kita lebih mendekatkan diri kepada Tuhan. Itulah “kekuatan dan benteng kehidupan” untuk menangkal serangan berbagai racun yang mematikan kehidupan. Dalam peperangan iman, kita harus menang. “Sebab bila Allah di pihak kita, siapakah lawan kita” (Rm 8:31).
Doa: Berilah kekuatan bagi kami untuk terus menjaga kekudusan hidup kami. AMIN.
SELAMAT MEMASUKI BULAN YANG BARU (siz).
Pdt. Sealthiel Izaak, STh.,MSi.
ALLAH MENJAGA KEKUDUSAN HIDUP UMAT-NYA.