MANUSIA PATUT MEMULIAKAN ALLAH.

Bacaan: Mazmur 150:1-6 (sesuai Sabda Bina Umat).
Haleluya! 
Pujilah Allah dalam tempat kudus-Nya!
Pujilah Dia dalam cakrawala-Nya yang kuat!
Pujilah Dia karena segala keperkasaan-Nya, pujilah Dia sesuai dengan kebesaran-Nya yang hebat!
Pujilah Dia dengan tiupan sangkakala, pujilah Dia dengan gambus dan kecapi!
Pujilah Dia dengan rebana dan tari-tarian, pujilah Dia dengan permainan kecapi dan seruling!
Pujilah Dia dengan ceracap yang berdenting, pujilah Dia dengan ceracap yang berdentang!
Biarlah segala yang bernafas memuji Tuhan!
Haleluya!


Nas: “Hendaklah segala yang bernapas memuji Tuhan! Haleluya!” (ay.6).


Kitab Mazmur sebagian besar berisi puji-pujian. Maka Mazmur terakhir pun merupakan puji-pujian. Secara sistematis Mazmur 150 ini, diungkapkan oleh Pemazmur:


  1. Dimana Allah dipuji? (ay.1).  
    Allah dipuji dalam dalam Bait Allah, sebagai tempat kehadiran-Nya. Di padang gurun Israel  beribadah dalam kemah suci. Bagi kita sekarang adalah “jemaat.” Inilah yang kita pahami bila beribadah di gereja. Gereja bukanlah gedungnya, tapi orangnya. Maka beribadah yang benar adalah mempersembahkan seluruh hidup untuk kemuliaan-Nya (Rm 12:1).
  2. Mengapa memuliakan Tuhan? (ay,2).
    Kita memuliakan Tuhan sebab keperkasaan dan kebesaran-Nya. Dunia ada sebab Tuhan (Kej 1:1, Yoh 1:1-3). Napas kehidupan adalah dari Dia (Kej 2:7). Kewenangan  mengelola kehidupan dari Dia juga (Kej 1:27-28). Maka tidak ada alasan  bagi kita, untuk tidak memuliakan Tuhan. Hanya Dia yang perkasa dan besar yang patut  menerima segala pujian syukur kita.
  3. Baimana memuliakan Tuhan? (ay.3-5).
    Kita memuliakan Tuhan dengan segala permainan musik. Itu berarti melalui seluruh kehidupan kita. Hidup kita diciptakan untuk memuliakan Dia. Itulah sebabnya Ia menebus  hidup kita dari dosa, supaya kita dapat memuliakan Dia. Tubuh kita adalah tempat kediaman-Nya, sebab telah dibeli dan harganya lunas dibayar ( I Kor 6:19,20), Muliakanlah Tuhan dengan tubuhmu, dengan mempersembahkan seluruh hidup kita.
  4. Siapa yang harus memuliakan Tuhan? (ay.6).
    Seluruh makhluk ciptaan-Nya patut memuliakan Dia. Semua orang (kita) yang telah mengalami pemeliharaan, pertolongan dan anugerah-Nya patut memuliakan Dia. Karya besar-Nya, yakni penderitaan-Nya yang kita hayati khusus pada masa prapaskah memotivasi kita untuk terus memuliakan Dia, sepanjang hidup kita.


Doa: Ya Tuhan, mampukan kami untuk memuliakan-Mu dalam seluruh aspek kehidupan kami  disepanjang hidup kami. AMIN.


SELAMAT MEMULIAKAN TUHAN (siz). 

Pdt. Sealthiel Izaak, STh.,MSi.


Sign in to leave a comment