Pada waktu Yesus dan murid-murid-Nya bersama-sama di Galilea, Ia berkata kepada mereka: ”Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia 23dan mereka akan membunuh Dia dan pada hari ketiga Ia akan dibangkitkan.” Maka hati murid-murid-Nya itu pun sedih sekali.
Nas: “mereka akan membunuh Dia, dan pada hari ketiga Ia akan dibangkitkan.” Murid-murid-Nya pun sedih sekali.” (ay.23).
- Pada waktu Yesus ada bersama-sama dengan murid-murid-Nya di Galilea, untuk kedua kalinya Yesus memberitahukan penderitaan-Nya. Yudas akan berkhianat dan menyerahkan “Anak Manusia” kepada imam-imam, ahli-ahli Taurat dan tua-tua untuk ditangkap, di hukum mati dan dibunuh (22-23).
- Mendengar penyampaian ini murid-murid sangat sedih. Bagaimana tidak sedih, Guru, Tuhan, orang yang mereka kasihi, yang sudah melayani bersama mereka selama 3 tahun harus pergi dari mereka karena kematian-Nya. Namun itulah jalan yang harus Ia tempuh karena kasih-Nya, agar manusia berdosa diselamatkan.
- Ketika kita sedang menghayati penderitaan-Nya di Minggu-Minggu prapaskah, Ia mau menyampaikan kembali kepada kita, bahwa Ia (anak manusia) telah diserahkan ketangan imam-imam, ahli- ahli Taurat dan tua-tua untuk ditangkap, dan di hukum mati, demi keselamatan kita. Apakah kita sungguh menghayati peristiwa itu dalam kehidupan beriman kita pada saat ini? Ataukah kita merasa itu satu peristiwa sejarah masa lalu?
- Bukankah itu terjadi karena kasih-Nya akan dunia? Ia tidak menghendaki manusia binasa (Yoh 3:16). Ia rela memberi hidup-Nya sebagai korban keselamatan, dengan mencurahkan darah-Nya di kayu salib. Ia akhirnya mati, namun Ia bangkit dan hidup (ay.23). Kematian-Nya menggantikan hukuman yang menimpa hidup kita. Melalui-Nya kita diselamatkan.
Doa: Terima kasih Yesus untuk karya-Mu. Engkau rela mati bagi kami, supaya kami diselamatkan. AMIN.
SELAMAT MEMASUKI MINGGU YANG BARU (siz).
Pdt. Sealthiel Izaak STh.,MTh.
MEREKA AKAN MEMBUNUH YESUS.