MENGAPA, KESELAMATAN HANYA OLEH IMAN?

Bacaan: Galatia 4:21-27 (sesuai Sabda Bina Umat).
Katakanlah kepadaku, hai kamu yang mau hidup di bawah hukum Taurat, tidakkah kamu mendengarkan hukum Taurat? Bukankah ada tertulis, bahwa Abraham mempunyai dua anak, seorang dari perempuan yang menjadi hambanya dan seorang dari perempuan yang merdeka? Tetapi anak dari perempuan yang menjadi hambanya itu diperanakkan menurut daging dan anak dari perempuan yang merdeka itu oleh karena janji. Ini adalah suatu kiasan. Sebab kedua perempuan itu adalah dua ketentuan Allah: yang satu berasal dari gunung Sinai dan melahirkan anak-anak perhambaan, itulah Hagar – Hagar ialah gunung Sinai di tanah Arab – dan ia sama dengan Yerusalem yang sekarang, karena ia hidup dalam perhambaan dengan anak-anaknya. Tetapi Yerusalem sorgawi adalah perempuan yang merdeka, dan ialah ibu kita. Karena ada tertulis: ”Bersukacitalah, hai si mandul yang tidak pernah melahirkan! Bergembira dan bersorak-sorailah, hai engkau yang tidak pernah menderita sakit bersalin! Sebab yang ditinggalkan suaminya akan mempunyai lebih banyak anakdari pada yang bersuami.”


Nas: “Bukankah ada tertulis bahwa Abraham mempunyai  dua orang anak, seorang dari perempuan yang menjadi hamba dan seorang dari perempuan yang merdeka? (ay.22).


Rasul Paulus dalam bacaan kita hendak menjelaskan, “mengapa keselamatan hanya oleh iman?” “Keselamatan melalui iman adalah rencana Allah yang sesungguhnya bagi manusia, dan bukan keselamatan melalui perbuatan dan ritual.” Untuk itu Paulus memakai kiasan dari dua isteri Abraham yaitu Hagar dan Sara (ay.21-24).


Hagar adalah budak Abraham yang berasal dari gunung Sinai, di tanah Arab, yang melahirkan anak-anak perhambaan. Abraham menikahi Hagar berusaha dengan jalan manusia untuk mewujudkan janji Allah. Sedangkan Sara sebagai perempuan merdeka, namun mandul, mustahil mendapat anak. Oleh anugerah Allah Sara melahirkan anak berdasarkan janji Allah (ay.23-27).


Dua kiasan ini kita temukan dalam kehidupan orang-orang beragama pada umumnya dan dalam kehidupan kita sampai saat ini. Manusia berusaha mendapatkan keselamatan dengan kekuatan sendiri. Hidup saleh, berbuat baik, menaati aturan agama seperti orang-orang Yahudi menaati Taurat. Mungkinkah manusia berjumpa dengan Allah dengan usaha dan kekuatannya sebagai manusia?


Sara, merupakan gambaran manusia yang tidak mampu menjumpai Allah. Sebagai manusia yang menyadari kekurangannya, mustahil kita berjumpa dengan Allah. Namun dalam penyerahan yang sungguh, Allah menjumpai manusia, mengangkatnya dari lumpur dosa dan menyelamatkan. Hanya karena anugerah-Nya. Inilah jawaban: “mengapa keselamatan hanya oleh iman kepada Yesus.” Mari, hiduplah dalam iman hanya kepada Dia.


Doa: Tuhan tolonglah kami agar tidak mencari keselamatan dengan usaha sendiri. Hanya bila Tuhan menjumpai kami, maka kami diselamatkan. AMIN.


SELAMAT BERAKHIR PEKAN (siz).
Pdt. Sealthiel Izaak STh.,MSi.




Sign in to leave a comment