MARI MENYANYIKAN KASIH SETIA TUHAN

Bacaan: Mazmur 89:2-3 (sesuai Sabda Bina Umat).
Aku hendak menyanyikan kasih setia Tuhan selama-lamanya, hendak memperkenalkan kesetiaan-Mu dengan mulutku turun-temurun. Sebab kasih setia-Mu dibangun untuk selama-lamanya;


Nas: “Aku hendak menyanyikan segala  kasih setia Tuhan selama-lamanya,” (ay.2a).


  1. Mazmur 89 merupakan nyanyian (dan doa) tentang “kisah kasih setia Allah” kepada Israel dan perjanjian-Nya kepada keturunan Daud (ay.2-38). Daud khususnya, mengalami kasih setia Tuhan dalam hidupnya, keluarganya dan dalam tugasnya sebagai Raja. Walaupun ada banyak kelemahan dan kegagalan dalam hidupnya, tapi kasih setia Tuhan tidak pernah berubah. Perjanjian Tuhan dengan keturunannya kekal selama-lamanya (ay.2-3).
  2. Karena itu, Pemazmur  bernyanyi dan berdoa tentang kasih setia Allah. Ia mau memperkenalkan kasih setia Tuhan turun temurun dan menyanyikannya, serta memberitakan kedahsyatan kasih setia Allah yang kekal kepada orang lain. Ajakan untuk itu sedemikian kuat, karena kasih setia Tuhan dibangun untuk selama-lamanya (ay.3).
  3. Semua manusia, secara sadar atau tidak sadar, pasti telah menerima kasih setia Allah dalam hidupnya. Masalahnya, apakah kita menghayati dan mengakui kasih setia-Nya itu dalam kehidupan kita? Bukankah kita hidup dan bernafas karena kasih setia-Nya? Bukankah kasih setia-Nya dinyatakan juga dalam keluarga, pekerjaan bahkan dalam seluruh aspek kehidupan kita?
  4. Di Minggu-Minggu prapaskah, mari kita mengevaluasi diri dan keluarga. Masihkah kita menghayati dan mengakui kasih setia Allah dalam seluruh aspek kehidupan kita? Mari merendahkan diri dan mengakui berbagai kegagalan kita, sehingga ada nyanyian pujian baru melalui hidup kita, atas kedahsyatan kasih setia Allah.


Doa: Mampukan kami untuk terus bernyanyi tentang kasih setia-Mu yang tidak pernah berubah. AMIN.


SELAMAT HARI MINGGU III PRAPASKAH (siz).

Pdt. Sealthiel Izaak, STh.,MSi.


Sign in to leave a comment